Oleh Yudi Kisworo
Lampung Utara (Lampura) tidak sedang baik-baik saja, ya sepertinya kita harus jujur mengakui keadaan yang sedang menimpa kabupaten ini.
Dari drama pemilihan orang nomor dua yang tak kunjung usai untuk mendampingi Budi Utomo yang kini kondisi kesehatanya belum begitu stabil, sampai carut marutnya keuangan daerah. Dimana masih ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum melakukan pembenahan pengelolaan keuangan.
Bahkan yang terbaru, hari ini (20/08) tim anti rasuah, KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi di dua OPD kabupaten tersebut, yakni dugaan adanya pemberian sejumlah uang dalam bentuk fee atas pelaksanaan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Dinas Perdagangan, dengan memanggil delapan orang saksi dari Aparatur Sipil Negara sampai pengusaha.
Pemeriksaan gelombang kedua praktik korupsi ini dilakukan di Gedung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Lampung, Kota Bandarlampung.
Dari berbagai persoalan dilematis yang terus menerpa ini, ditambah pandemi yang juga belum kunjung usai, sepertinya Pemkab Lampura harus secepatnya berbenah,
jangan sampai menjadi kompleks dan akut.
Pembenahan ini bisa dimulai dengan menyingkirkan ego dan kepentingan golongan demi Lampura yang kita cintai ini.
Eksekutif, Legislatif, akademisi, dan tokoh yang berkompeten sudah waktunya duduk bersama membicarakan, merumuskan, dan menentukan arah strategis agar Lampura terlepas dari krisis multidimensi ini.
Kami masyarakat Lampura, percaya dan yakin kabupaten ini segera pulih dan kembali baik baik saja diusianya yang semakin dewasa, jika seluruh elemen bersinergi untuk terlepas dari dilematika yang sedang menerpa.