Lampung Utara,-Lensahukumnews.com Menuju tahun ke 6 di bukanya
“KRISNA GALERY PUSAKA LAMPUNG”
Sampai detik ini belum pernah mendapat kunjungan dari Pemerintah daerah Lampung Utara maupun Pemda Provinsi Lampung.
Dimana pemerintah daerah maupun provinsi, di saat Masyarakat sudah berbuat, menghidupkan ekonomi Adat Istiadat dalam bidang Senjata Perpusakaan Lampung.
Aipda Husni Thamrin, bangkit dengan modal Kami sendiri, demi menghidupkan dan melestarikan Senjata Pusaka Lampung, yang saat ini hampir Punah di zaman teknologi.
Husni Tamrin dengan gelar pangeran Adipati ini, merasa miris dengan kondisi saat ini, meski sudah berjalan galery tersebut bertahun tahun, namu kami merasa hadir seperti anak yang tidak punya orang tua, tanpa bimbingan, tuntunan dan bimbingan dari Pemerintah daerah Lampung Utara atau Provinsi Lampung.
Dirinya bersama pengrajin Senjata Pusaka Lampung “Menggugat” Hati Nurani Tuan-tuan pemangku kekuasaan atas Negeri Kami Lampung tercinta.
“Kami ingin keadilan yg seadil-adilnya jangan anggap kami hanya sebelah mata”. Ucapannya
Ataukah saat ini Tuan dan penguasa pemerintah daerah sedang sibuk mengisi nota-nota belanja palsu sebagai syarat untuk menutupi kerja Korupsi Tuan-Tuan semua secara berjamaah. Ujar pangeran.
Atas nama para pengrajin Pusaka Lampung.
Pangeran Adipati mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah maupun propinsi, sebelum nilai nilai sejarah Lampung akan punah di makan usia(Arf/nto)