Lampung Utara – Tanggapi rusaknya ruang kelas dan ruang perpustakaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1, Tanjung batu Timur, Desa Tanjungbaru, Bukit Kemuning, Lampung Utara (Lampura), Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) setempat akan menindaklanjutinya.
Mat Soleh, Kadisdik Lampura, mengatakan, dirinya mengetahui kondisi sekolah itu tidak terjamah pembangunan dana pendidikan hingga puluhan tahun dari pemberitaan media Lensa Hukum News.
“Saya mengetahuinya justru dari pemberitaan, yang berarti selama ini Kepala Sekolah (Kepsek) SD yang lama tidak memberikan laporan dan tidak pernah mengajukan proposal rehab gedung,” Kata Mat Soleh, diruangannya, Selasa (03/08).
Mat Soleh mengatakan, keadaan gedung sekolah tersebut sudah disampaikan kebagian gedung sekolah. Karena menurut Mat Soleh, syarat sekolah mendapatkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehab maupun pembangunan harus mensinkronkan dapodik, yang selanjutnya diupload di aplikasi Krisna di Bappeda.
“Semoga dapat dianggarkan ditahun 2022, karena kita ketahui bersama kondisi Lampura saat ini seperti apa.” Pungkas Mat Soleh.
Diberitakan sebelumnya, SDN 1 Tanjungbaru Timur, Bukit Kemuning sudah lima belas tahun tidak tersentuh pembangunan, menyebabkan ruang perpustakaan dan ruang gedung kelas ambrol, diduga akibat material bangunan yang sudah usang karena sama sekali tidak tersentuh dana pendidikan.
Kepala SDN 1 Tanjungbaru Timur, Dede Permana mengatakan, sepengetahuan pihaknya, dua bangunan yang dijadikan tempat belajar siswa itu sengaja dibiarkan mangkrak sebab, sekolah tak memiliki banyak anggaran untuk perbaikan.
“Anggaran dari mana? Sekolah tidak memiliki banyak anggaran. Kami tidak pernah meminta dana kepada wali murid. Karena itu memang dilarang,” ujarnya, Jum’at (30/07).
Menurutnya, sejak dibangun, dua ruang kelas yang kini mangkrak itu sama sekali belum tersentuh dana pendidikan. Pihak sekolah belum pernah mendapat bantuan kegiatan rehab dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampura, maupun DAK Ujar Dede Selaku Kepala Sekolah tersebut.
Dede Juga mengatakan, dirinya baru menjabat Sebagai Kepala Sekolah ini.
“Seperti apa, yang pasti sepengetahuan saya sekolah ini belum pernah mendapatkan bantuan rehab,” Keluhan dia.
Saat ditanya apakah di tahun 2021 sudah mengusulkan untuk mendapatkan bantuan rehab dari dinas pendidikan, Dede mengatakan sudah pernah mengajukan, namun hingga saat ini belum jelas kapan dapat terealisasi. Dia berharap, pemerintah daerah segera mengucurkan bantuan anggaran untuk merealisasikan agar dapat dipergunakan oleh peserta didik. (ARF/KIS)