Sepertinya siapa calon pendamping Budi Utomo ketika menjadi Bupati Lampung Utara (Lampura) definitif kelak, masih disimpan rapat oleh partai pengusung. Entah karena masih terlalu dini atau belum inkrahnya keputusan hukum Bupati non aktif Agung Ilmu Mangkunegara.
Walau masih menjadi tanda tanya, sosok seorang pendamping adalah hak preogratif Bupati, tetapi juga mutlak menjadi hak partai pengusung untuk mengajukan calon pendamping, karena bagaiamanapun Partai pengusunglah yang menghantarkan pasangan tersebut menjadi pemimpin di Lampura periode 2018-2024.
Karena untuk kesinambungan kepemimpinan, diperlukan mekanisme peralihan kepemimpinan dimasa jabatanya yang demokratis untuk dapat menjamin pembangunan dan pelayanan masyarakat. Di Undang undang nomor 9 tahun 2015, Wakil Kepala Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, termasuk mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan perangkat daerah, serta memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati.
Tentu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, partai pengusung haruslah selektif, berhati-hati, dan menggunakan hati nurani memberikan pendamping untuk Budi Utomo kedepan. Partai pengusung harus membuka pintu bagi calon diluar kader partai tanpa mengesampingkan keinginan masyarakat luas, karena jika sampai salah pilih Wakil Bupati sama saja memberi kesalahan bagi Lampura.
Sosok calon Wakil tersebut sebaiknya putra daerah yang benar-benar memahami kultur masyarakat Lampura, baik secara ekonomi maupun budaya, mempunyai nurani sehingga tidak lagi menciderai hati rakyatnya, serta mampu dan berani membawa Lampura menjadi Kabupaten yang berinovatif sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tidak dipungkiri tugas Bupati dan Wakil Bupati Lampura paska OTT dan Pandemi Covid-19 sangatlah berat, banyak sektor yang harus dibenahi demi mempercepat tumbuh kembang kabupaten yang dinilai sudah terpuruk, segala sumberdaya harus digunakan secara maksimal, sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintah kembali pulih. (Kisworo Yudi)