Opini pendamping untuk Budi Utomo sepertinya semakin menggelitik untuk dikulik, bukan tanpa sebab, karena memang Lampung Utara (Lampura) membutuhkan sosok pemimpin yang mampu dan berkomitmen melepaskan daerah tersebut lepas dari label Kabupaten termiskin di Lampung.
Diketahui bersama Budi Utomo sebagai Plt. Bupati adalah birokrat sejati yang minim strategi politik, tentu saja membutuhkan pendamping yang memiliki pengalaman berpolitik yang kredibel menduduki jabatanya sebagai Wakil Bupati.
Dilaman media sosial maupun WhatsApp pribadi saya sudah mulai bermunculan nama-nama tokoh baik politisi maupun tokoh asli putra daerah Lampura yang menurut saya sudah terbukti hebat dan berkompeten dari berbagai profesi.
Tidak dipungkiri memang masih terlalu dini mengingat keputusan Bupati Lampura non aktif Lampura belum inkrah, tapi partai pengusung sebagai pemilik hak pencari pendamping wakil untuk Plt. Bupati secara bijak dan bernurani memajukan Lampura dengan tidak mengindahkan segala aspek untuk mendampingi Budi Utomo, untuk diseleksi di Legislatif.
Sosok calon wakil tersebut tidak harus kader partai pengusung, tapi harus memahami kultur Lampura, baik secara ekonomi, budaya, dan sosial. Sosok ini haruslah mampu mendampingi Budi memimpin Lampura dengan kearifan lokal Lampura, mampu mengayomi, mendengar apa yang menjadi keluhan rakyatnya dengan menghapus batasan sebagai pemimpin harus ditakuti, sehingga tidak mengulang kesalahan rezim sebelumnya yang berbuntut hukum.
Sang calon wakil tersebut memang dalam undang undang nomor 9 pasal 66 tahun 2015 tidak memilik kewenangan, dan hanya memiliki tugas sebagai wakil saja. Tapi dalam praktiknya banyak variabel yang menentukan harmonisasi mesin pemerintahan yang memicu kondusifitas.
Disini kembali tanggungjawab partai pengusung sebagai pemilik hak haruslah selektif, karena salah memilih calon wakil sama dengan memilih kesalahan untuk Lampura. Tapi yakin dan percaya partai pengusung pasti memberikan calon wakil yang cerdas, tangguh dan visioner karena untuk memimpin Lampura tidaklah mudah, membutuhkan tenaga dan pemikiran yang extra, harus tertanam semangat membawa Lampura yang berbudaya dan unggul. (kisworo yudi)