Kotabumi||Lensahukumnews.com
Pihak Rumah Sakit (RS) Hi.Muhammad Yusuf angkat bicara terkait pemberitaan meninggalnya pasien bersalin di RS yang terletak di desa kalibalangan itu.
Direktur RS Hi.Muhammad Yusuf dr Sri Haryati menjelaskan bagaimana kronologis kejadian di RS tersebut, dia mengatakan, bahwa pasien desi dan bayi didalam kandungan meninggal dunia dengan diagnosa Emboli Air Ketuban.
“ Berbagai upaya tindakan medis sudah dilakukan sesuai SOP prosedur untuk menyelamatkan Alhmarhumah Desi dan bayinya, namun keduanya tidak bisa diselamatkan, ” Ungkapnya.
Dijelaskan bahwa pasien Alhmarhumah Desi masuk RS kurang lebih pukul 10.00 WIB., tenaga medis langsung menangani pasien dengan mengecek kondisi sang ibu dan bayi. Selanjutnya, setiap 4 jam sekali tenaga medis terus mengontrol kondisi pasien hingga malam masih bukaan satu. Lalu, bidan melaporkan ke dr spesialis kandungan kondisi pasien tidak ada kemajuan pembukaan, melihat kondisi itu dr. meminta bidan untuk menyampaikan akan di lakukan tindakan operasi, namun jawaban suami pasien pihak keluarga akan berunding dulu.
”suami pasien bilang ingin berunding dulu dengan kaluarga, baru pada tengah malamnya keluarga bersedia untuk dioperasi, ” Terangnya.
“jadi pemberitaan tentang pasien terlantar itu tidak benar karena kami sudah memberikan pelayanan medis dengan maksimal”ujar dr Sri.
Untuk diketahui, lanjut Sri. sejak awal pihak RS Hi.Muhammad Yusuf sudah menyarankan untuk dilakukan persalinan dengan operasi sesar karena pasien memiliki riwayat persalinan sesar pada kehamilan sebelumnya.
Selanjutnya, seluruh tim medis dari pihak RS yang dipimpin langsung dr Spesialis kandungan melakukan pemeriksaan darah dan lainnya untuk persiapan operasi
” Pasien dipindahkan keruang operasi, terjadi perubahan tekanan darah, turun mendadak, napas tersenggal senggal, gelisah, seluruh tubuh dingin, perubahan warna kulit , kejang, hingga hilang kesadaran dan Ritme jantung mengalami gangguan, ” sehingga saya selaku dokter jaga dipanggil, diliat ada tanda tanda emboli air ketuban. semua obat masuk untuk menstabilkan tensi nadi oksigen yang ada pada tubuh pasien, setelah itu memanggil keluarga pasien dan menjelaskan kondisinya, ” Paparnya.
Ditambahkannya, Pihak RS Hi.Muhammad Yusuf sudah menjalankan penanganan medis semaksimal mungkin sesuai dengan SOP prosedur,
“Kami juga sudah menyarankan untuk dirujuk, tapi pihak keluarga ingin pasien tetap dirawat disini. ” Semua upaya telah dilakukan untuk membantu pasien tapi Allah berkehendak lain, “Pungkas dokter sri. ( Red )