LAMPUNG UTARA,-Lensahukumnews.com
Minimnya persediaan obat dirumah sakit umum Ryacudu kotabumi, diakui Bupati H Budi Utomo karena masih adanya pinjaman yang belum terselesaikan, hal itu disampaikan Bupati saat diwawancara awak media usai mengikuti sidang paripurna digedung DPRD setempat, Senin (7/6/2021)
” Jadi ini persoalannya bukan kelangkaan obat, kita masih ada pinjaman yang belum terselesaikan, dan ini sedang dalam proses, dan kita sudah minta inspektorat dan BPKP melakukan audit, dan nanti bisa saya sampaikan setelah audit BPKP ini selesai,” ucap Bupati
Namun demikian kata Budi Utomo pelayanan tetap berjalan, obat masih bisa diupayakan dengan cara cara direktur rumah sakit ambil kebijakan. Ujarnya
Saat ditanya terkait hutang rumah sakit umum 11 miliar, di katakan Bupati, saat ini Inspektorat dan BPKP sedang melakukan audit terhadap rumah sakit tersebut,
Meski sudah hampir tiga bulan Inspektorat dan BPKP melakukan audit terhadap rumah sakit umum Ryacudu, diakui Bupati belum ada hasil dari pemeriksaan tersebut,” belum, belum ada, nanti kalau sudah ada, nanti akan kita sampaikan, karena itu harus dipublis nanti setelah ada hasilnya. Kata Bupati saat ditanya awak media hasil audit Inspektorat yang telah dilakukan sekitar 3 bulan lalu.
Terpisah Hairul Padila selaku Ketua Tim Khusus yang melakukan audit terhadap rumah sakit tersebut saat dikonfirmasi awak media, menyampaikan, kita telah memasukan surat kepada BPKP dalam bentuk mohon bantuan join audit, jadi ada kerja sama audit dengan BPKP. Cuma BPKP nya masih mohon bersabar, karena ada kerjaan kerjaan lain yang dituntaskan mereka, dan insya Allah, dibulan Juni ini, tapi tepatnya saya kurang tau persis, tapi mereka telah kita kontak, dan bulan Juni ini akan mereka lakukan.
” Ini masih dalam proses, saya sudah minta kepada mereka BPKP untuk minta join audit, agar benar benar kita bisa menyajikan data data yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan,” tegasnya (Ek/arf)