LENSA HUKUM – Dongkrak perekonomian desa, dibidang pertanian, UMKM dan pariwisata Desa Wonomarto gelar rembuk Desa di wisata bendungan Thirta Shinta desa setempat pada malam acara Festival Wonomarto. Selasa (15/10)
Menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dimasing-masing bidang.
Rembug desa yang mengusung tema gali potensi desa wujudkan ekonomi kerakyatan yang unggul dan bermartabat.
Rembug desa sengaja dihelat karena memang banyak permasalahan didesa, salah satunya mengenai produk hasil pertanian dan UMKM yang berkompeten u tukendongkrak perekonomian para pelaku usaha di pedesaan.
Aries Mufti ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dalam dialog mengatakan, kemakmuran sebuah daerah itu bukanlah dari sumberdayanya akan tetapi dari sumberdaya manusia.
” Perekonomian bisa berkembang bukanlah dari sumberdaya alam akan tetapi sumberdaya manusia sebagai pelaku usaha yang mampu memanfaatkan sber daya alam yang ada” ujar Aries Mufti.
Akan tetapi, menurut Aries Mufti, perekonomian desa bisa berjalan jika dilakukan secara bersama dengan cara bergotong royong bukan secara individual.
” BUMDes harus bersatu membentuk BUMdes bersama, sehingga terbwntuklah perusaahn yang menanungi produk UMKM di Desa ” ujarnya.
Sementara salah satu pelaku ekonomi Kecatan Kotabumi Utara Fazwar Aribuana (dzambak) yang merupakan CEO JSP Trading mengungkapkan yang menjadi permasalahan petani maupun pelaku usaha selama ini.
” Kalau diibartakan Wonomarto ini Amerta, kami adalah Jin nya, yang menjajah dan menantang instansi yang terkait mampukah mendongkrak penghasilan rakyat, dari segi pemodalan maupun sistem pengelolaanya” tukansya.
Karena selama ini kalau mau jujur hasil pertanian masih dipermainkan harganya, juga pemasaranya.
” Kalau kita bisa duduk bareng dalam satu meja memecahkan permasalahan ini yakin saja, pusat perekonomian itu bukan dikota tapi di desa ” tukasnya.
Merasa tertantang dengan wacana yang diungkapkan oleh djambak, Nurdin Direktur Bisnis Bank Lampung Kotabumi menawarkan dan berjanji kepada para petani dan pelaku usaha untuk mengucurkan permodalan dengan sistem tanggung renteng.
” Saya merasa tertantang dengan pemikiran saudara djambak, itu menjadi pekerjaan rumah Bank Lampung, kami akan memfasilitasi apa yang menjadi permasalahan dibidang permodalan dengan sistem KUR. Kelompok tani dan pemerintahan desa menjadi penanggung jawab program tersebut. Saya mengajak para staf saya yang hadir untuk kooperatif dengan wacana ini” tegasnya.
Dirembuk desa yang dihadiri oleh lapisan masyrakat sekitar juga dihadiri oleh beberapa kepala desa dengan narasumber, Aries Mufti dari Komite Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN), yang juga penasihat Presiden birang ekonomi, Pahala Tampubolon Konsultan plut KUKM Provinsi Lampung, Nurdin Direktur Bisnis Bank Lampung Kotabumi, Dina Kepala Dinas Koperasi UMKM Lampung Utara, dan Fazwar Aribuana CEO JSP Trading, dengan moderator Ardiansyah Ketua SMSI Lampung Utara. (KIS)