• Tentang Kami
  • Redaksi
Selasa, Desember 2, 2025
  • Login
Lensahukumnews.com
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
Lensahukumnews.com
No Result
View All Result
Home Berita

Nyawa Warga Jadi Taruhan di Tangan ‘Dokter Gadungan’

Redaksi by Redaksi
Oktober 3, 2025
in Berita, Tubaba
Nyawa Warga Jadi Taruhan di Tangan ‘Dokter Gadungan’
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tubaba, lensahukumnews.com – Dugaan praktik ilegal yang dilakukan Bobi di Tiyuh Pulung Kencana kembali menyeruak. Kali ini, cerita memilukan datang dari keluarga Wakijan, seorang warga RK 1 RT 4, yang meninggal dunia setelah mendapat penanganan di tempat Bobi beberapa tahun lalu.

 

Ketua RT 4 yang juga kakak korban, mengisahkan pahitnya peristiwa itu. Menurutnya, sang adik mengalami luka ringan akibat tertimpa seng saat membantu kerja warga. Namun, setelah disuntik di tempat Bobi, kondisi luka justru semakin parah.

“Adek saya itu kejatuhan seng, lukanya kecil di kaki. Dibawa ke Bobi, disuntik, tapi bukannya sembuh malah makin membengkak. Dua minggu di rumah tidak ada perkembangan. Saya bawa ke Daya Murni juga tidak tertolong. Akhirnya ke Rumah Sakit Abdul Moeloek, di sana hanya 11 hari… langsung meninggal,” ujar sang kakak dengan mata berkaca-kaca.

 

 

Tragedi itu meninggalkan trauma mendalam. Ia mengaku keluarganya kapok untuk berobat ke tempat Bobi.

“Kami tidak tahu Bobi itu dokter atau perawat. Yang jelas, sejak kejadian adik saya meninggal, keluarga kapok. Luka kecil saja bisa berakhir jadi kematian,” keluhnya penuh kesedihan.

 

Kisah Wakijan menjadi bukti nyata betapa berbahayanya praktik pengobatan ilegal tanpa izin dan tanpa kompetensi yang jelas. Luka kecil akibat seng justru merenggut nyawa seseorang, akibat tindakan sembrono orang yang mengaku tenaga kesehatan.

 

Masyarakat menilai, jika praktik semacam ini masih dibiarkan, maka nyawa warga lain bisa kembali menjadi korban. Aparat berwenang tidak bisa lagi berdiam diri. Sudah ada korban jiwa—apakah harus menunggu tragedi berikutnya baru tindakan tegas dilakukan?

 

(Nurul)

ShareTweetPin
Previous Post

Pembagian BLT-DD untuk Lansia dan Warga Miskin Ekstrem Di Tiyuh Gunung Katun Malai.

Next Post

Kepalo Tiyuh Karta Raya Ana Mardiana,S.E Umumkan Hasil Seleksi Aparatur Tiyuh.

Next Post
Kepalo Tiyuh Karta Raya Ana Mardiana,S.E Umumkan Hasil Seleksi Aparatur Tiyuh.

Kepalo Tiyuh Karta Raya Ana Mardiana,S.E Umumkan Hasil Seleksi Aparatur Tiyuh.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • Hasil Wawancara dengan Ketua BUMTi Tunas Amor, Ahmad Muklis Anwari
  • Kepalo Tiyuh Mawardi Tegaskan Komitmen Penguatan BUMTi melalui Dana Desa 2025
  • Monev Tahap II Dana Desa di Tiyuh Karta Raharja
  • Pencairan Bantuan Pangan Kacau, 79 KPM di Bujung Sari Marga ‘Hilang’ dari Daftar! Warga meradang, Kepalo Tiyuh Dihujat
  • Warga Marga Asri Sampaikan Aspirasi Infrastruktur dalam Reses Ponco Nugroho
Lensahukumnews.com

© 2024 Lensahukumnews.com

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured

© 2024 Lensahukumnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In