• Tentang Kami
  • Redaksi
Selasa, Desember 2, 2025
  • Login
Lensahukumnews.com
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
Lensahukumnews.com
No Result
View All Result
Home Berita

Di Balik Dinding Lapuk: Kisah Sunyi Rubini, Janda Lansia yang Terlupakan

Redaksi by Redaksi
Agustus 13, 2025
in Berita, Tubaba
Di Balik Dinding Lapuk: Kisah Sunyi Rubini, Janda Lansia yang Terlupakan
0
SHARES
30
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Tubaba — lensahukumnews.com. –Di sebuah sudut sepi Tiyuh Gunung Sari, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, berdiri rumah tua yang nyaris menyerah pada waktu. Dindingnya lapuk, catnya terkelupas, dan atapnya bocor di banyak titik. Itulah tempat tinggal Rubini, seorang janda lansia setelah ditinggal suaminya setahun lalu.

 

Di dalam rumah, bau apek bercampur aroma kayu lembap menyambut setiap tamu yang masuk. Lapuknya bangunan seolah memberi peringatan akan rapuhnya papan dindingnya. Di sudut ruangan, tergeletak tikar anyaman yang sudah sobek. Bila hujan turun, air menetes dari langit-langit, memaksa Rubini memindahkan tikarnya ke sudut lain yang sedikit lebih kering.

 

Ironisnya, di tengah gencarnya program bantuan sosial dan dana desa, Rubini mengaku tak pernah menerima bantuan apapun, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah tiyuh. Satu-satunya bantuan yang pernah ia terima hanyalah Rp300.000 dari program bantuan Covid-19 beberapa tahun lalu.

 

“Dulu pernah ada yang mengajukan bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya,” tuturnya pelan menahan getir.

 

Sehari-hari, Rubini bertahan hidup dengan bantuan anaknya. Kadang hanya singkong rebus atau teh hangat yang mengisi perutnya. Harapannya sederhana: bisa makan layak setiap hari dan memperbaiki rumahnya agar tidak lagi takut roboh saat hujan deras.

 

Kisah Rubini adalah potret nyata ketimpangan. Saat sebagian orang menikmati kemewahan pembangunan, masih ada rakyat kecil yang berjuang di bawah garis kemanusiaan. Pertanyaannya, sampai kapan pejabat dan aparatur desa akan terus menutup mata, membiarkan warganya hidup dalam sunyi yang memedihkan?

 

(Nurul)

ShareTweetPin
Previous Post

Bazar UMKM Warnai Peringatan HUT Pramuka Dan Kemerdekaan RI di Tulang Bawang Barat.

Next Post

Proyek Jalan Misterius di RT 13 RW 3: Tak Ada Papan Informasi, Ketua RT Tak Dilibatkan

Next Post
Proyek Jalan Misterius di RT 13 RW 3: Tak Ada Papan Informasi, Ketua RT Tak Dilibatkan

Proyek Jalan Misterius di RT 13 RW 3: Tak Ada Papan Informasi, Ketua RT Tak Dilibatkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • DPRD Lampura Gelar Paripurna Pembahasan Raperda
  • Hasil Wawancara dengan Ketua BUMTi Tunas Amor, Ahmad Muklis Anwari
  • Kepalo Tiyuh Mawardi Tegaskan Komitmen Penguatan BUMTi melalui Dana Desa 2025
  • Monev Tahap II Dana Desa di Tiyuh Karta Raharja
  • Pencairan Bantuan Pangan Kacau, 79 KPM di Bujung Sari Marga ‘Hilang’ dari Daftar! Warga meradang, Kepalo Tiyuh Dihujat
Lensahukumnews.com

© 2024 Lensahukumnews.com

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured

© 2024 Lensahukumnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In