Way Kanan, Lensahukumnews – Calon anggota DPD RI asal Lampung Bustami Zainudin memberikan alasan nya prihal program kerja utamanya yang mengfokuskan peningakatan pendidikan yang berkualitas, perberdayaan perempuan dan kreativitas generasi muda.
Saat dihubungi Jurnalis Way Kanan Bustami Zainudin mengatakan, pendidikan berkualitas menjadi prioritas program nya karena ia melihat salah satu tujuan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Selain itu juga, untuk menjadi negara maju dan sejahtera, faktor yang paling utama itu adalah tingkat pengetahuan atau pendidikan masyarakat, oleh karena itu pendidikan harus menjadi yang utama dan paling utama,”ujarnya saat memberikan keterangan, Selasa (06/02/2024).
Bustami juga mengatakan, Lantas kenapa ia memilih fokus pemberdayaan wanita menjadi penting, hal itu karena proporsi jumlah penduduk kita, antara pria dan wanita seimbang, sama besarnya. Oleh karena itu, kalau wanita juga berdaya, memiliki produktivitas yang tinggi tentu akan sangat berpengaruh positif pada kemajuan daerah juga bangsa. Wanita tidak lagi menjadi sub ordinasi dari kaum pria, kesetaraan gender dalam bidang apapun.
“Harus terus diupayakan. banyak contoh pemimpin hebat dunia adalah kaum wanita Merkel Herman, Margaret Techer Inggris, Hilary Clinton US, Benasir Butho Pakistan, dan kita punya Megawati. Wanita berdaya, negara maju dan sejahtera,”jelasnya.
Bustami juga menambahkan, kenapa kreativitas pemuda juga menjadi isu utama. Kita tahu Indonesia salah satu negara yang mendapat bonus demografi, dimana penduduk usia produktif akan sangat besar jumlahnya, utamanya generasi Z dan mileneal. Kalau bonus demografi ini betul betul bisa kita siapkan menjadi generasi yang berkualitas dan produktif maka akan sangat berpengaruh besar pada produktivitas bangsa. mampu mendorong kemajuan dan kesejahteraan yang luar biasa, karena hanya generasi muda yang berkualitas dan produktif yang mampu masuk pada percaturan global.
“Oleh karenanya kreativitas pemuda harus benar benar mendapat perhatian serius dan dirancang secara sangat serius. Karena kalau ajumlah pemuda yang begitu besar ini diabaikan, diurus secara sembarangan, bukan bonus yang kita dapat, bukan berkah yang kita nikmati tapi musibah. Proporsi yang besar tanpa kualitas justru akan jadi beban negara dan bangsa,”tutupnya.(Rahman).