Tulangbawang Barat – Limbah medis yang berserakan disekitar Posyandu Tiyuh Tunasjaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulangbawang Barat (Tubaba) menuai kritikan dari DPRD setempat.
Karena, meski sudah marak diberitakan, belum juga ada tindakan dari instansi terkait mengenai sampah limbah tersebut.
Gunawan Agung Kuncoro, Anggota Komisi II DPRD Tubaba, merasa tidak alasan bagi yang terkait untuk merespon mengenai sampah limbah medis yang berserakan tersebut, karena media sebagai kontrol sosial berhak tau dan menginformasikan masalah itu.
“Jadi ga ada alasan untuk tidak memberikan tanggapan, harusnya bersyukur karena diperhatikan oleh media. Ini tolak ukur kinerja seseorang terhadap tanggung jawab yang diembannya,” Kata Gunawan, senin (25/10/21)
Bahkan, kata Gunawan, bukan hanya memberikan tanggapan, akan tetapi pihak yang berkompeten segera menindaklanjuti apa yang sudah menjadi tanggung jawab mereka.
“Permasalahan ini mencuatkan karena laporan warga, yang berarti kinerja mereka belum maksimal. Mereka itu digaji untuk bekerja,” Ketus dia.
Gunawan menjelaskan secara jabatan memang ada Sekretaris dan Kepala Dinas namun secara tugas kerja seharusnya yang membidangi memberikan keterangan langkah apa yang akan diambil pihak Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Sangat disayangkan mendengar jawaban seperti itu, seharusnya pihak dinas kesehatan harus menindaklanjuti dan memverifikasi terkait apa yang menjadi masalah,” Singkatnya.
Sebelumnya, Eka Riana, Sekretaris Dinkes Tubaba, saat ditemui diruangannya mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Puskesmas yang membina Posyandu tersebut.
“Akan kita telusuri dari mana asal limbah tersebut, tentunya bila itu petugas pelayanan kesehatan sudah tau tentang SOP limbah,” kata dia.
Namun hingga berita ini dirilis, Sri Widodo Kepala Puskesmas Dwikora, belum bisa dimintai keterangan.
Sedangkan Deddy, kepala seksi kesehatan kerja dan olahraga, yang membidangi sampah medis kesehatan saat ditemui tidak berani memberikan statmen ketika ditanya mengenai sampah limbah medis tersebut.
“Saya tidak sanggup, temui dulu pak kadis, sekretaris nanti mereka komunikasi dan arahan. Kita belum ada komunikasi, biasanya beliau, saya hanya mendampingi beliau.” Singkatnya (Jau/Kis)