Tubaba, lensahukumnews.com – Keberadaan kandang babi di salah satu Tiyuh di Kabupaten Tulang Bawang Barat menimbulkan tanda tanya besar. Kandang dengan delapan petak itu kini menampung 56 ekor babi berusia sekitar dua bulan lebih.
Harga babi yang melonjak tinggi membuat para peternak semakin giat beternak. “Kalau yang seperti ini hampir satu juta per ekor,” ungkap penjaga kandang ketika ditemui awak media.
Namun, yang memicu keresahan adalah perizinan kandang tersebut. Penjaga kandang hanya menyebut memiliki izin dari warga sekitar, tanpa menyebutkan adanya izin resmi dari Dinas Peternakan. Lebih mengejutkan, di wilayah Tiyuh itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Diduga pemilik kandang tidak meminta persetujuan tokoh agama setempat sebelum memelihara ternak babi dalam jumlah besar.
Ketika ditanya soal potensi keluhan warga, penjaga kandang bersikeras, “Tidak ada masalah, ini jauh dari pemukiman.” Fakta di lapangan menunjukkan jarak kandang dengan rumah penduduk hanya sekitar 300 meter, bukan jarak yang benar-benar aman dari pencemaran bau atau potensi gangguan kesehatan.
Nama pemilik kandang pun terungkap. Penjaga menyebutkan kandang itu milik seseorang berinisial Y, yang diduga merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia.
Bagaimana pendapat para tokoh, nantikan berita kami selanjutnya
(Nurul)
