Tubaba, lensahukumnews.com — Polemik kontribusi perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas kendaraan pengangkut singkong di Tiyuh Makarti, Kecamatan Tumijajar, memanas. Dua pihak yang disebut sebagai koordinator lapak saling lempar bantahan terkait siapa yang bertanggung jawab.
Fajar, Kepalo Tiyuh Margo Mulyo, menegaskan bahwa pihaknya sama sekali belum pernah menerima bantuan dari para pengusaha lapak singkong untuk memperbaiki jalan.
“Koordinatornya, Arman, sampai sekarang belum pernah memberi. Kita tidak tahu dan tidak ada kontribusi perbaikan jalan. Bahkan dulu kita yang mendahulukan perbaikan portal demi para pengusaha itu,” ujar Fajar, Rabu (13/8/2025).
Pernyataan tersebut langsung dibantah keras oleh Arman, aparatur Tiyuh Makarti, yang mengaku sudah ada iuran dari pengusaha lapak untuk memperbaiki jalan.
“Itu perjanjian dari siapa? Bahasa dari siapa? Tidak ada itu. Waktu itu memang ada jalan berlubang, dan para pengusaha sudah iuran Rp500 ribu sekali saja. Setelah itu, di Margo Mulyo ditimbun lagi, lalu di Margo Dadi rekan-rekan iuran lagi. Saya tidak tahu soal iuran lainnya,” kata Arman.
Arman juga membantah tudingan bahwa dirinya adalah koordinator yang memungut uang dari para pengusaha lapak.
“Coba tanya di lapak-lapak, apakah saya koordinator? Apakah saya melakukan tarikan atau pungutan? Silakan tanya langsung, benar atau tidak mereka memberi uang ke saya,” tegasnya.
Konflik ini memantik perhatian warga, mengingat kerusakan jalan di wilayah tersebut telah lama menjadi keluhan, sementara aktivitas truk pengangkut singkong setiap musim panen terus menambah beban jalan.
(Nurul)

