Tubaba, lensahukumnews.com – Sejumlah orang tua siswa di SMA Negeri 3 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, mengaku resah atas dugaan perlakuan tidak adil dari pihak sekolah terhadap anak-anak mereka yang belum mampu melunasi sumbangan pendidikan.
Keluhan muncul setelah sejumlah siswa yang menunggak iuran diduga mendapat perlakuan diskriminatif, mulai dari ancaman tidak diperbolehkan mengikuti ujian hingga hukuman fisik berupa setrap (berdiri di depan kelas).
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, anaknya merasa takut untuk datang ke sekolah karena khawatir mendapat perlakuan tersebut.
> “Anak saya enggan ke sekolah karena takut disetrap oleh Bu S, yang menarik iuran. Sudah dua sampai tiga kali seperti itu. Kalau belum bayar, tidak boleh ikut ulangan. Baru setelah ada perjanjian pelunasan, anak saya diizinkan ikut ujian,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan wali murid berinisial G, yang saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi.
> “Saya sebenarnya mampu, tapi kondisi sedang sulit. Saya hanya minta waktu untuk mencicil,” ujarnya.
Wali murid lainnya, berinisial A, menyebut anaknya masih menunggak sekitar Rp950.000 dan baru sanggup mencicil Rp400.000.
> “Gimana nggak macet bayarnya? Cuaca buruk, ekonomi juga lagi berat,” keluhnya.
Tak hanya itu, para orang tua juga menyoroti pungutan lain di luar sumbangan rutin, seperti iuran Rp100.000 untuk pembangunan sumur bor dan Rp100.000 untuk pembangunan pagar sekolah. Pihak sekolah beralasan, pembangunan ini dilakukan demi keamanan, menyusul adanya aksi pencurian di lingkungan sekolah.
Saat dikonfirmasi, Ketua Komite Sekolah, H. Haidar, yang ditemui di kediamannya di Tiyuh Penumangan Lama, enggan memberi penjelasan rinci.
> “Tanya saja ke sekolah. Saya sedang sakit. Saya tidak pernah minta biaya apa pun dari sekolah. Coba tanya ke bendahara,” ujarnya singkat.
Sementara itu, seorang guru berinisial S yang turut dikonfirmasi memilih mengarahkan awak media untuk langsung menghubungi pihak sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMA Negeri 3 Tulang Bawang Tengah belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan pungutan dan perlakuan terhadap siswa yang belum melunasi sumbangan pendidikan.
(Nurul)

