Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) kembali memperoleh pencapaian dengan terpilihnya 7 dosen sebagai penerima hibah dalam program RisetMuh Batch VII. Salah satunya tim dari Novekawati, S.H.,M.H yang beranggotakan Della Monica, S.I.Kom., M.I.Kom dan berserta mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Penelitian ini dilakukan karena ada permasalah krisis kader yang terjadi di ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara, yaitu jumlah PCA lebih banyak dari jumlah PRA, yang idealnya jika terdapat 16 PCA, maka seharusnya jumlah PRA adalah 48, karena untuk mendirikan PCA minimal memiliki 3 ranting. Minimnya jumlah ranting yang tidak sesuai dengan jumlah cabang yang ada. Dari data tersebut menunjukkan bahwa ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara mengalami krisis kader.
Tentu ini menjadi masalah besar untuk keberlanjutan otonom ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara. Dengan data diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai krisis kader dan pemanfaatan media sosial dalam manajemen krisis kader ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara dengan pendekatan pemecahan masalah pemanfaatan media sosial dan manajemen krisis. Metode penelitian ialah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara mengalami krisis kader. Terdapat permasalah yaitu (1) pimpinan dan anggota ‘Aisyiyah PDA yang rangkap jabatan, (2) ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara hanya menggunakan satu media sosial yaitu grup WhatsApp (WA); (3) sumber daya manusia (SDM) yang kurang aktif dalam segala kegiatan ‘Aisyiyah PDA LU; (4) kurangnya partisipasi putra/putri ‘Aisyiyah atau Muhammadiyah yang mau ikut aktif di Organisasi Otonom (Ortom); (5) belum tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap ortonom Muhammadiyah.
Adapun solusi yang ditawarkan oleh penelitia yaitu permasalahan poin ke-1 terdapat lebih dari 5 pimpinan dan anggota ‘Aisyiyah PDA LU yang merangkap jabatan yang lebih dari 1. Permasalahkan ini bisa terjadi karena kurangnya SDM di ‘Aisyiyah PDA LU, maka perlu melakukan rekrutmen kader sebanyak-banyaknya agar tidak ada lagi yang rangkap jabatan di PDA atau PCA agar bisa lebih efektif. Permasalahan ke-2 dan ke-5 Aisyiyah PDA Lampung Utara hanya menggunakan satu media sosial yaitu grup WhatsApp (WA). Salah satu kekurangan dari ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara tidak memanfaatkan media sosial dalam berdakwah, branding dan membangun reputasi. Jika ‘Aisyiyah PDA LU dapat memanfaatkan media sosial dengan efektif. Tentu ini bisa menarik masyarakat Lampung Utara untuk bergabung di ‘Aisyiyah PDA LU dan mengatasi krisis kader yang terjadi. Saat ini tidak dapat dihindari organisasi dan pemerintah harus mampu mengikuti teknologi terutama media sosial.
Harapanya ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara dapat membuat tim penanggung jawap media sosial dalam branding ‘Aisyiyah PDA LU dengan membuat akun Instagram dan Tiktok. Serta aktif memposting konten dakwah dan kegiatan- kegitan ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara. Poin ke-3 sumber daya manusia (SDM) yang kurang aktif pada kegiatan‘Aisyiyah PDA LU. Ini menjadi masalah yang tidak bisa diabaikan tentu harus diselesaikan agar keberlangsungan ‘Aisyiyah PDA LU. Diharapkan dengan adanya proses pengkaderan dan anggota ‘Aisyiyah PDA LU telah mengikutin Baitul Arqam, agar memahami Kemuhammadiyah. Pimpinan ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara dapat melakukan pendekatan yang lebih dalam lagi kepada kader-kader yang tidak aktif dengan melakukan komunikasi interpersonal. Dengan melakukan komunikasi interpersonal maka pimpinan ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara mengetahui permasalahan atau kendala yang mereka alami dan bersama-sama mencari solusi terbaik.
Selain itu, peneliti telah membuatkan akun Instagaram dan Tiktok . Diharapkan dengan adanya media sosial ini ‘Aisyiyah PDA Lampung Utara dapat memanfatakan dan aktif dalam memposting dakwah, kegiatan-kegiatan dan mampu menciptakan citra dan reputasi yang positif pada masyarakat Lampung Utara.