Tubaba, lensahukumnews.com – Khawatir orang tua murid karena kejadian Study tour Siswa di Depok yang imbasnya menjadi Viral sehingga beberapa orang tua murid tidak mengizinkan anaknya mengikuti studi tour. Penolakan orang tua murid menjadi pro dan kontra di salah satu sekolah dasar di kabupaten Tubaba. Sekolah yang penulis tidak ingin menyebutkan namanya memanggil orang tua wali murid untuk rapat persiapan perjalan study tour, namun sangat di sayangkan rapat tersebut diwarnai bentakan keras dari seorang kepala sekolah kepada wali murid.
Salah satu wali murid tidak terima menangis dan protes karena dituduh jadi propokasi agar walimurid lainnya tidak setuju, tapi wali murid berinisial D menyangkal tuduhan tersebut, “salah satu wali murid telpon saya mengajak rapat disekolah bahas persiapan studi tour setelahnya telpon tersebut saya langsung datang kesekolah tempat anak saya menuntut ilmu. Rapat sudah mulai saat saya datang dan tak berselang lama kepala sekolahnya menudingkan telunjuk ke arah saya bilang saya yang jadi propokasi yang lain. Bahkan berkali dia bilang “binatang kaban” yang artinya binatang semua. Dia juga tepuk meja dengan emosi tinggi dalam rapat tersebut. Bahkan mengancam jika tidak ikut studi tour maka murid yang tidak ikut tidak akan di luluskannya.” Jelas wali murid tersebut.
Khawatir dengan ancaman sang kepala sekolah bahwa yang tidak ikut study tour anak itu tidak akan lulus maka wali murid tersebut mendatangi Dinas Pendidikan kabupaten Tubaba meminta kejelasan terkait staditour dan bagaimana penilaian untuk kelulusan anak murid. Kunjungan wali murid tersebut disambut oleh kepala bidang pendidikan dasar Hikmawati dan ini penjepsannya” Untuk masalah Study tour bukan program dari pusat maupun dari Dinas namun tetapi Study tour ini memang murni sekolah tetapi kalau mereka mau mengadakan itu harus ada Rekomendasi dari Dinas, kalau untuk Study tour seperti ke Museum untuk menambah pengetahuan, wawasan mereka bagaimana sejarah, Study tour yang selama ini untuk SD dan SMP hanya sebatas kabupaten kalau keluar hanya sebatas provinsi, kalau kami dari pihak Dinas untuk siswa yang tidak mampu atau keberatan itu memang tidak di wajibkan untuk mengikuti itu juga biasanya ada Rapat untuk para wali murid membahas tentang siswa yang mampu dan tidak mampu.” Pungkasnya.
Jika sekolah masih memproritaskan agar muridnya staditour semua sedangkan sudah ada himbauan ini penjelasan Hikmawati Kabid Dikdas Tubaba, “begini sekolahkan banyak jadi kita tidak tahu misalnya ketemu kan enak bisa kita pantau tapi kalau ada laporan seperti ini mungkin kita dari Dinas akan memanggil kepala sekolah untuk apa begitu.”tegasnya.
Terkait ancaman untuk anak yang tidak staditour tidak akan diluluskan, “Nanti kita lihat dulu sejauh mana kalau misalnya ketidak lulusan itu karena misalnya tidak mengikuti Study tour maka akan ada tindakan sangsi. Karena tidak bisa sekarang ini anak itu tidak lulus.”
Murid yang tidak bersedia mengikuti staditour akan membayar dana staditour walaupun tidak mengikuti ini penjelasan dari dinas pendidikan kabupaten Tubaba, Hikmawati “Intinya dari kita pihak Dinas akan cros cek misalnya ada dari pihak kepala sekolah masalah ikut tidak ikut harus bayar dengan patokan sekian-sekian.”
Pada akhir penjelasan Kabid pendidikan dasar Hikmawati menjelaskan isi himbauan untuk seluruh sekolah yang ada di Tubaba, “Maraknya Isu atau berita terkait Kecelakaan Kegiatan Study tour Siswa di Depok yang imbas nya menjadi Viral ya.. ini jadi catatan kita juga dari Dinas Pendidikan sehingga Dinas Pendidikan itu meminta kepada kepala sekolah baik dia TK,PAUD,SD dan SMP se-Kabupaten Tulang Bawang barat yang akan mengadakan kegiatan karia Wisata ataupun Study tour Rekreasi keluar Kabupaten di himbau di tunda untuk sementara jadi dari sekarang himbauan itu memang sudah berjalan dan untuk kegiatan Study tour itu di tunda untuk tahun ini.” Hikmawati mengakhiri. (Nurul)