Lensahukumnews.com,-
Asrama Mahasiswa Lampung Jakarta dan Himpunan Mahasiswa Pesisir Barat, Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat.
Bantuan Tersebut disalurkan untuk membantu korban yang terkena musibah akibat tragedi gempa bumi kemarin lalu
Jumaril menjelaskan selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung mengatakan, tim SAR sedang fokus mencari korban di wilayah Warung Sate Shinta, Cijedil, dan Cicadas.
Berdasarkan laporan yang diterima, ketiga area tersebut masih ada warga yang dinyatakan hilang.
Dia mengatakan, tim SAR mengerahkan alat berat dan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban gempa.
Menurut Jumaril, kendala yang dihadapi petugas dalam upaya pencarian selama enam hari adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung dan gempa susulan.
“Basarnas sudah menempatkan safety officer (petugas keamanan) di setiap area untuk memantau pergerakan yang sekiranya bisa membahayakan tim SAR gabungan,” tandasnya Kamis (01/12/22)
Lanjut, Ketua ASRAMA MAHASISWA LAMPUNG JAKARTA , Ahmad Sopian bersama ketua umum HIMPUNAN MAHASISWA PESISIR BARAT , Rohmatulloh , ikut menyalurkan langsung bantuan kepada korban bencana. Sebagai bentuk kepedulian sesama umat manusia kami berusaha untuk dapat turut hadir dan berpartisipasi di tengah masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
“Sebagai bentuk persaudaraan sesama anak bangsa kami turut prihatin atas musibah gempa bumi yang menimpa masyarakat di Kabupaten Cianjur. Kami berharap dengan bantuan sosial ini , semoga dapat meringankan beban saudara-saudara kami di Kabupaten Cianjur,” ujar Sopian , Jakarta, kamis (01/12/2022).
Bantuan yang diberikan diterima langsung oleh samsudin selaku Ketua RW Posko Kampung gunung Lanjung 2, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur beserta masyarakat yang tinggal di posko pengungsian. “Kami warga Kampung Cugenang Desa Cijedil mengapresiasi bantuan yang diberikan Semoga menjadi amalan kebaikan untuk adik-adik mahasiswa,” “ujar Samsudin
Posko Desa Cijedil menampung sebanyak 60 kepala keluarga (KK) korban gempa bumi Cianjur. Di antara para pengungsi tersebut terdapat lansia dan balita, yang tidak bisa balik ke rumah lantaran bangunannya sudah rata dengan pungkasnya (Red).