Lampung Utara | Lensahukum.news
Sebagai Organisasi Pengkaderan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah rutin ciptakan kader-kader baru disetiap tahunnya. Begitu pula yang dilakukan IMM UMKO Fakultas Keguruan yang mengadakan Darul Arqom Dasar (DAD) dari Rabu-Minggu/18-22 Desember 2019 bertempat di yayasan syuhada kotabumi.
Dalam DAD gelombang tiga (3) ini, tercatat 52 mahasiswa sebagai pesertanya.
Salah satu pemateri dalam DAD tersebut adalah Sigit Dwi Suwardi yang merupakan mantan Ketua Umum Cabang IMM Lampung Utara periode 2013-2014.
Dalam materi gerakan mahasiswa, Sigit menyampaikan bahwa gerakan-gerakan besar yang dilakukan oleh pemuda/mahasiswa itu terjadi saat Indonesia belum merdeka, saat sudah merdeka pun, Pemuda/Mahasiswa masih terus memberikan kontribusinya untuk Bangsa dan Negara ini.
“Mualai dari 1908 (Boedi Oetomo), 1928 (Sumpah Pemuda), 1945 (Kemerdekaan RI) pemuda/mahasiswa selalu memberikan kontribusinya, baik pemikiran jiwa dan juga raga”. Terang Sigit.
Walau pada 1970 gerakan mahsiswa sempat terpecah lantaran perbedaan pendapat terkait Orde Lama dan Orde Baru, namun gerakan itu kembali menyatu pada masa reformasi 1998/1999. Hal tersebut menandakan bahwa mahasiswa memiliki tugas berat selain pendidikannya didalam kampus. Ketika Bangsanya memanggil maka mahasiswa harus siap, ketika ketidak adilan merajalela maka mahasiswa harus segera bersikap.
Tidak sedikit tokoh-tokoh bangsa ini lahir dari seorang aktivis seperti Bapak Amien Rais, Din Syamsudin dll. Oleh sebab itu, melalui sistem Demokrasi yang kita anut, maka mimpi-mimpi untuk kita masih sangat terbuka luas.
Sigit Pun menjelaskan bahwa proses mahasiswa itu yang kurang lebih 4-5tahun sangat terbatas. Oleh sebab itu, selama menyandang gelar mahasiswa jangan pernah kita tidak berbuat baik terhadap Bangsa dan Negara yang kita cintai ini.(*)