• Tentang Kami
  • Redaksi
Minggu, Mei 18, 2025
  • Login
Lensahukumnews.com
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured
No Result
View All Result
Lensahukumnews.com
No Result
View All Result
Home Featured

Merangkai Puzle Demokrasi

Redaksi by Redaksi
Agustus 16, 2024
in Featured, Opini
Merangkai Puzle Demokrasi
0
SHARES
67
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ditulis oleh Kisworo Yudi

Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini, pertarungan saling serang antar pendukung kontestan politik mulai terjadi diranah media sosial (Medsos), bukan dilapangan, ataupun diarena kampanye nyata. Kampanye hitam dan saling hujat bahkan ujaran kebencian yang terjadi di media sosial ini, sudah menjadi fenomena yang sangat sulit diganggu gugat.

Penggalangan opini yang dilakukan ini, sekarang sangat minim akan edukasi yang seharusnya berfungsi  memasarkan ‘Produk’ agar menarik minat calon pemilih, terutama Gen Z yang notabene banyak melakukan aktifitasnya dimedia sosial untuk melek dengan informasi sehingga memberikan pilihannya. Bukan malah dicekoki dengan ujaran kebencian tak berarah.

Siapakah pelakunya.? Tidak lain adalah Buzzer. Sebenarnya buzzer adalah aktor paling penting dalam penggalangan opini, ada dua strategi pemasaran yang diterapkan  yaitu melalui broadcast negatif dan positif. Hanya saja, pemakaian istilah buzzer di medsos cenderung diidentikkan dengan penggunaan strategi kampanye negatif sehingga membuat istilah tersebut terkesan negatif.
Padahal medsos adalah media yang paling efektif dan krusial untuk digunakan oleh buzzer politik, karena selain murah bahkan gratis, informasi personal branding pasangan calon yang ditawarkan dapat langsung tersampaikan kepada calon pemilih.
Namun saat ini yang berkembang adalah fenomena hoaks, ujaran kebencian, fitnah dan kampanye negatif yang semakin tumbuh subur akibat penyebaran pesan-pesan yang dilakukan para buzzer.

Kondisi ini semakin diperparah karena belum adanya aturan yang khusus mengatur tentang cara kerja buzzer politik jika melanggar aturan karena kegiatan kampanye negatifnya. Ditambah para buzzer ini sebagian besar memiliki akun anonim yang merahasiakan identitasnya. Sehingga sulit juga aparat penegak hukum untuk melacak keberadaan mereka.

Saat ini harus diakui kemeriahan suasana kampanye tidak terasa, kemeriahan kampanye lebih terasa di medsos, karena mobilisasi calon pemilih, yang didahului oleh orkestrasi buzzer yang bisa langsung berinteraksi melalui komentar atau hanya sekedar memberi ‘Like’.
Maka hendaknya kedepankanlah politik santun, tanpa mempertontonkan hate speech (ujaran kebencian) untuk merangkai kepingan puzle mata pilih dengan menawarkan keunggulan calon yang didukungnya tanpa mengungkit kesalahan atau  menjelekan calon lain.
Lakukanlah serbuan informasi positif tentang kepemiluan kepada segenap elemen masyarakat, agar partisipasi pemilih tinggi sehingga pemerintahan yang terpilih memiliki legitimasi yang tinggi.

ShareTweetPin
Previous Post

Respon cepat Polres Tubaba atasi perkelahian anak SMP Negeri 7 Panaragan Jaya

Next Post

Gara-gara Gak Sesuai Dengan Pernjanjian Michat, Seorang Wanita Tewas Dibunuh pria

Next Post
Gara-gara Gak Sesuai Dengan Pernjanjian Michat, Seorang Wanita Tewas Dibunuh pria

Gara-gara Gak Sesuai Dengan Pernjanjian Michat, Seorang Wanita Tewas Dibunuh pria

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • NAMA PROVINSI LAMPUNG DIPERTARUHKAN : BEM UNILA MENDESAK KEJAKSAAN AGUNG USUT TUNTAS KASUS SUAP MENYUAP YANG MELIBATKAN SUGAR GROUP COMPANY
  • Saat suami dipenjara, istri bersama pria idaman lain
  • Ada dugaan Mark Up Ratusan Miliar Anggaran Dinkes Tulangbawang pada Tahun 2020 sampai 2024
  • Baru Satu yang Jelas Peruntukannya dari Lima Gedung yang Mulai Dibangun di Kawasan Uluan Nughik
  • Serap Aspirasi Masyarakat, Aprozi Alam Gelontorkan 15 Ribu Beasiswa
Lensahukumnews.com

© 2024 Lensahukumnews.com

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktivitas
    • Berita
    • Siaran Pers
  • Dokumen
    • Case Story
    • Publikasi
  • Jurnal
  • Konsultasi
  • Opini
  • Advetorial
  • Featured

© 2024 Lensahukumnews.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In