Merebaknya wabah yang disebabkan
oleh virus corona menjadi topik hangat yang selalu dibicarakan di seluruh penjuru dunia sejak akhir tahun 2019. Virus ini ditemukan di Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019 lalu. Virus ini menular dengan sangat cepat dan dalam waktu beberapa bulan saja, virus ini telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan hingga saat ini kasus virus corona masih terus meningkat dari hari ke hari. Jumlah korban yang meninggalpun masih saja bertambah, meskipun tidak sedikit yang bisa sembuh dari paparan virus ini.
Keadaan yang sangat mencekam ini berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satu yang sangat terasa dampaknya adalah dunia pendidikan. Demi memutuskan mata rantai penyebaran virus corona ini, pemerintah memberikan keputusan untuk menghentikan sementara aktivitas belajar tatap muka di sekolah sejak pertengahan Maret 2020. Tidak hanya itu saja, demi memutuskan penyebaran virus ini, Pemerintah juga memutuskan Gugus Tugas Percepatan Virus corona virus disesase 2019 (covid-19).
Pada awalnya, kebijakan pemerintah tentang penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu. Akan tetapi, karena kondisi semakin tidak terkendali, maka kebijakan itu diperpanjang lagi bahkan sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Keadaan yang serba tidak menentu ini memaksa Pemerintah untuk memikirkan alternatif lain agar proses pembelajaran tetap dapat dilakukan meski tanpa tatap muka di sekolah. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pemerintah mengambil kebijakan bahwa selama masa pandemi covid-19 ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau disebut juga belajar daring (online).
Pembelajaran secara daring atau online learning merupakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget dimana guru dan siswa berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi. Pembelajaran ini sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet yang menghubungkan antarperangkat guru dan siswa. Kendala ketika pembelajaran daring adalah pola kebiasaan cara belajar mengajar siswa dan guru yang sudah
terbiasa belajar secara konvensional. Guru masih belum terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses dan dipahami oleh siswa. Sedangkan siswa sangat membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar mengikuti komputer atau gadget. Guru dituntut untuk mampu merancang atau mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang di ajarkan.
Kebiasaan belajar konvensional yang dilakukan siswa dan guru tersebut memberi dampak negatif dalam pembelajaran online yang diberlakukan selama masa pandemi ini. Hal ini yang menyebabkan kemandirian siswa menjadi tidak tumbuh dan berkembang dengan baik. Berbagai kendala tersebut menjadi permasalahan-permasalahan baru ketika mereka dipaksa untuk belajar mandiri dari rumah tanpa tatap muka dengan guru. Oleh karena itu diperlukan salah satu model pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari permasalahan ini.
Salah satu yang dapat dijadikan alternatif pilihan adalah model flipped classroom. Model flipped classroom adalah salah satu bentuk pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan virtual/online) yang menggabungkan pembelajaran sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri yang askinkron (asynchronous). Flipped classroom adalah salah satu model atau metode belajar yang meminimalkan pengajaran langsung dari guru, dimana dalam proses belajarnya siswa mempelajari materi pelajaran terlebih dahulu di rumah, sedangkan kegiatan belajar mengajar di kelas hanya berupa pengerjaan tugas, berdiskusi tentang materi atau masalah yang belum dipahami saat belajar di rumah. Konsep model belajar flipped classroom pada dasarnya adalah apa yang dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional dikerjakan di rumah, sedangkan pekerjaan di rumah pada pembelajaran konvensional diselesaikan di kelas.
Berdasarkan paparan tentang model flipped classroom di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut merupakan salah satu alternatif pilihan yang dapat dilakukan. Dengan begitu, siswa diharapkan tetap dapat belajar dengan baik meski kondisi sedang seperti ini. Selain itu, dengan penerapan model pembelajaran ini tuntutan kurikulum juga diharapkan dapat terlaksana dan materi yang direncanakan dapat selesai tepat waktunya.
Model flipped classroom merupakan salah satu dari bentuk model blended learning, artinya masih terdapat bentuk-bentuk lain yang dapat dijadikan pilihan yang tentunya dapat dipilih berdasarkan karakteristik siswa, keadaan di lingkungan sekitar, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses pembelajaran. Semoga artikel ini dapat memberikan sedikit titik terang kepada para pelaku pendidikan khususnya guru untuk melakukan inovasi dan kreasi pembelajaran di masa pandemic seperti sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, Muchlisin.2020.Model Pembelajaran Flipped classroom. https://www.kajianpustaka.com/2020/03/model-pembelajaran-flipped-classroom.html diakses 13 November 2020.
Konsep Dasar Metode Flipped Classroom. https://www.usd.ac.id/pusat/ppip/2020/05/04/konsep-dasar-metode-flipped-classroom/ diakses 13 November 2020
BIODATA SINGKAT PENULIS
Nama : Miswanto, S.Pd.
Profesi : Guru Matematika
Instansi : SMAN 1 Way Kenanga, Tulang Bawang Barat, Lampung
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Email : miswanto0229@gmail.com