Lampung Utara||Lensahukumnews.com
Tolak Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Suara Masyarakat Lampung Utara (Lampura) long March ke sekretariat DPRD setempat.
Empat puluh Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) tersebut menyampaikan penolakannya terhadap RUU HIP yang dianggap mengancam Ideologi negara yakni Pancasila.
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Lampung Umar bin Asegaf, ditengah aksi menyatakan sikapnya menolak secara tegas RUU HIP yang dianggap mengakomodir idiologi Komunis untuk kembali bangkit di Indonesia.
“Hari ini kami menuntut agar RUU HIP tidak disahkan, karena akan melukai hati perasaan seluruh Rakyat Indonesia, saya mengharapkan inisiator dari RUU HIP ini dapat di pidanakan atau di penjarakan. Mengapa demikian jelas ini adalah suatu bentuk makar yang ingin merubah ideologi Pancasila ” ujarnya ditengah orasi, Rabu (08/07/2020)
Dia mengatakan, ada poin di RUU HIP yang sangat jelas mengakomodir idiologi Komunis untuk kembali bangkit di Indonesia, dia meminta kepada seluruh Aparatur Negara agar bertindak tegas terhadap permasalahan ini.
” DPR sebagai wakil rakyat seharusnya mampu menyuarakan teriakan rakyat yang menolak RUU HIP, karena ini tugas mereka” tukasnya.
Dia berharap siapapun yang ingin merubah idiologi Pancasila harus ditindak tegas, bila ada Ormas atau partai yang berkukuh mengganti ifeologi Pancasila untuk dibubarkan.
” HTI kemarin kemarin saja dibubarkan karena terindikasi merubah pancasila dan RUU HIP ini nyata ingin merubah Pancasila harus dihentikan, jika masih dilanjutkan kami akan berjuang menghentikannya ” katanya tegas.
Ditempat terpisah hal itu disampaikan juga oleh H.Syahilun.Hf. selaku ketua MPC PP Pemuda Pancasila dia mengatakan, “Yaaa pada hari ini kami selaku ormas dan gabungan Aliansi Sekabupaten Lampung Utara untuk menolak keras atas adanya rancangan RUU HIP yang dibuat oleh DPR-RI
Karna perlu kita ketahui ” Pemuda Pancasila dilahirkan sejak 28 Oktober 1959. Tujuannya untuk mengawal Pancasila dan bhineka tunggal Ika, satu butir pun Pancasila diganti kami dari pemuda Pancasila siapp mati untuk membela karna NKRI Harga Mati.ujarnya
Aksi damai tersebut, digelar dengan berjalan kaki long March itu, dimulai dari pusat perbelanjaan Ramayana, tugu Payanmas, dan berkahir di Sekretraiat DPRD Lampura.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Romli, ketua DPRD setempat. (arf/kis)