Lampung Utara – Perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Lampung Utara (Lampura) tuai kritikan, gejolak ini diduga karena ada kecurangan dalam perekrutan tersebut.
Salah satunya dari Zuheri, ketua Pemuda Muhammadiyah Lampura, dia merasa perekrutan PPS hanya formalitas saja dengan adanya calon titipan (Pesenan), yang syarat dengan kecurangan.
“Saya Mewakili teman-teman BPH PDPM menikai perekrutan ini banyak sekali kecurangan yang dilakukan oleh KPU Lampura,” Kata dia, Selasa (24/02)
Salah satunya, kata Zuheri, ada calon anggota PPS yang terindikasi terafiliasi dengan salah satu pertai sehingga bisa menduduki peringkat 1 dan dinyatakan lulus.
Kemudian, di Desa Bumirestu ada nama calon PPS yang lulus dipengumuman pertama dan kedua dia lulus, namun dipengumuman ketiga oleh KPU Lampura calon tersebut tidak diluluskan.
Bahkan, lanjut dia ada dua desa dan dua kecamatan dipengumuman ke tiga hilang, yaitu Desa Negaraagung Kecamatan Sungkaijaya dan Desa Purba Sakti Kecamatan Abung Surakarta. Selanjutnya jelas Zuheri, didesa Gunung sadar dalam pengumumannya hanya ada dua orang saja. Bahkan dia mendapat informasi dari salah satu media online, yang memberitakan ada calon anggota PPS yang tidak berdomisili didesa tempat dia mencalonkan.
“Tentu saja hal ini memperkuat, adanya indikasi permainan kotor yang diperbuat oleh KPUD Lampura dalam perekrutan ini. Saya selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Lampungura yang menjadi bagian dari sosial kontrol akan melaporkan pelanggan kode etik ini ke Bawaslu kabupaten, Bawaslu Provinsi dan DKPP pusat,” Tukasnya.
Menanggapi hal diatas, Ma’sum selaku kordiv SDMO Bawaslu Lampura, menerima apa yang menjadi laporan ketua Pemuda Muhammadiyah Lampura.
“Saya selaku perwakilan dari komisioner Bawaslu Lampura menyambut baik apa yang telah disampaikan oleh teman-teman, Akan kita pelajari dan akan kita koordinasikan oleh KPU Lampura terkait laporan tersebut,” Kata dia.
Dan Bawaslu Lampura secara profesional akan menerima laporan tersebut secara resmi.
Terpisah, Ketua KPU Lampura, Aprizal Ria, menjelaskan rekrutmen PPS sudah sesuai prosedur dan membantah kalau ada kecurangan dalam seleksi perekrutan tersebut.
“Alhamdulillah untuk pelantikan 741 Anggota PPS dari 247 desa berjalan lancar dan dihadiri oleh anggota DKPP dan Bawaslu provinsi,” Kata dia.
Terkait hasil penerimaan calon PPS, menurut Aprizal Ria, sudah sesuai dengan verifikasi baik dari hasil penelitian berkas, tes tertulis dan tes wawancara.
“Akan tetapi kalau terkait ada PPS yang keterima namun Memakai ijazah SMP akan kita selidiki lagi dan akan kita tindak lanjut kalau itupun dibenarkan adanya ” Kata dia singkat. (Anto/Arf/Kis)