TUBABA ,lensahukumnews.com – Terkait pemukulan terhadap anak yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah SMP Bina Desa, Kini memasuki babak baru, pasal nya orang tua murid tersebut melaporkan kejadian yang menimpah anaknya ke Mapolres Tulang bawang barat.(18/8/22)
Kapolres Tubaba, AKBP Sunhot P Silalahi S.I.K. M.M diwakili Kasatreskrim, AKP Fredy Aprisa Putra Parina S.H. M.H, Menyampaikan melalui pesan WhatsApp’nya bahwa laporan orang tua korban penganiayaan Sudah diterima dan masih proses sedang tahap penyelidikan.
“Iya sudah, masih proses sedang tahap penyelidikan” kata AKP Fredy Aprisa Putra Parina S.H. M.H,
Sementara itu juga, Budiman Jaya kepala dinas pendidikan kab. Tulang bawang barat, yang diwakili seketarisnya Abdul Rohman mengatakan. “Kita belum bisa memberikan teguran ataupun sangsi kepada kepala sekolah tersebut, sehubungan permasalahan ini masih ditangani oleh pihak yang berwajib,”
“karena mereka Sudah lapor, kita kan belum tau apa sih sebenarnya, nanti dari hasil pemeriksaan atau interogasi dari pihak polres, baru kita tau hukuman apa, apakah pak Aris nya akan dihukum disana atau gimana, dari situlah sebagai dasar kita menegur beliau, karena sekarang kita belum tau sejauh mana pelanggarannya.” Kata Abdul Rohman.
Tambahnya lagi, ” jadi untuk sementara ini kita belum mengeluarkan teguran ataupun sangsi untuk kepala sekolah itu, hanya kita baru memberikan masukan dan ingin tau apa sih cerita yang sebenarnya dari beliau dan baru sebatas itu.” Ujar Abdurahman Abdul Rohman.
Dari berita sebelumnya media lensahukumnews.com -Beredar video viral disalah satu grup WhatsApp video tersebut menayangkan adegan sebuah kronologis kejadian yang terjadi pada salah satu murid SMP Bina Desa yang berdurasi 18 detik. Selasa, 16 Agustus 2022. Dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepsek SMP Bina Desa. Tim mencoba menelusuri kebenaran video tersebut. Rabu 17/8/2022.
Alhamdulillah penelusuran membuahkan hasil, Ditemui dikediamanya korban DV (14) dan orang tuanya YN, tiyuh Penumangan Baru RK 3, RT 13, kecamatan Tulang Bawang Tengah, kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Pada Saat ditemui dikediamanya korban DV, menuturkan awal krinologis yang terjadi pada dirinya .”Iya benar bang, saya dipukuli oleh bapak kepala sekolah sebanyak 8 kali, pada bagian tangan sembari beliau mengatakan asu kepada saya” kata DV.
Tambahnya lagi, “dikarenakan motornya saya merebet macet-macet sehingga saya geber-geber gas untuk dapat berjalan lancar pulang sampai dirumah.”Ungkap dv.
Sementara ditempat terpisah, Menurut keterangan Kepsek SMP Bina Desa Aris Sutopo S.Pd. saat ditemui diruang guru, dirinya berkilah hal tersebut dilakukan karenakan rasa kasih sayang terhadap anak didiknya.
“ya mas saya alhamdulillah kemarin sore saya sudah kerumahnya, entah kenapa kemarin itu seketika saya ambil bambu bendera sehingga saya pukul ke dia, karena dia geber-geber gas motornya, saya juga sudah kerumahnya kemarin sore minta maaf sama keluarganya.” Kilahnya.
Sementara Ibu korban YN mengatakan dirinya masih tak terima terhadap hal tersebut walaupun beliau sudah sempat kerumahnya, dikarenakan merasa tersinggung dan kecewa terhadap perbuatan oknum kepsek SMP Bina Desa Aris Sutopo.
“Saya merasa kecewa banget mas, terhadap bapak kepsek, sampai segitunya memukuli anak saya sampai segitunya, saya aja yang orang tuanya enggak pernah memukuli anak saya seperti itu,” kata ibu YN.
Tambahnya lagi, “saya berharap dia dikasih pelajaran supaya dia tidak melakukan hal seperti itu sama murid-murid yang lain, soalnya dia sama murid yang lain juga seperti itu.” Jelas ibu korban.
Budi warga Penumangan baru, RK 3, RT 13, kecamatan tulangbawang tengah, kab. Tubaba, sudah melaporkan Aris Sutopo Kepsek SMP Bina Desa ke polres tubaba, Terkait dugaan Penganiayaan Terhadap Anaknya DV salah satu murid kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tiyuh (Desa) Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, kab Tubaba. Rabu 17 Agustus 2022.
Budi menuturkan “Saya sudah masukin laporan ke polres sekitar jam 11 tadi, udah diurus sama pihak dari polres, saya laporan ke polres yang lama setelah itu saya disuruh ke polres baru lalu saya disuruh visum, setelah visum saya balik lagi ke polres yang baru dan semuanya sudah disana semua di polres.” kata Budi.
Editor : Nurul
Penulis : jau