Tulang bawang Barat – Lembaga Pengabdian Anak Rakyat (Lempar), minta pekerjaan jalan onderlagh di Tiyuh Margakencana, diperiksa.
Pasalnya pembangunan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp. 66.358.000,- (enam puluh enam juta tiga ratus lima puluh delapan ribu), itu tidak sesuai dengan spek.
Menurut Agus Karaeng, Ketua Lempar Lampung, mengatakan, pemasangan batu onderlagh pekerjaan tersebut asal-asalan, tidak mengikuti teknis perencanaan pekerjaan.
“Pemasangan batukan mestinya berdiri, baru digiling biar menggigit tanah, baru ada kekuatan jalannya,” Kata Agus Karaeng, selasa (31/08).
Semestinya, kata Agus, bagian pinggir kiri kanan jalan harus digali sesuai dengan ukuran batu yang akan dipasang, sehingga antar batu ada kekuatan mengunci.
“Dan seharusnya, sebelum pemasangan batu onderlagh tersebut, area hamparan harus dibersihkan dari rumput. Kalau seperti ini pemasangan tidak benar,” Jelas dia.
Agus Karaeng menyarankan instansi terkait untuk memeriksa hasil pekerjaan tersebut, karena menurut dia pekerjaan tersebut terindikasi merugikan uang negara.
Diberitakan sebelumnya, Nur Edi, Kepala Tiyuh Margakencana menerangkan kalau pekerjaan jalan onderlagh sepanjang 350 yang tidak ada papan informasi proyek di Tiyuhnya adalah milik dinas PUPR Tubaba, karena dalam pengerjaannya, Nur Edi sama sekali tidak mengetahui sama sekali. Nur Edi mengetahui kalau ada pekerjaan tersebut dari warganya, itupun karena sudah selesai, dan dirinya diminta untuk melihat hasil pekerjaan tersebut, yang menurutnya baik.
Untuk menkonfrontir pernyataan Kepala Tiyuh Margakencana yang sudah dimuat beberapa media beberapa hari yang lalu, wartawan menemui Kepala Dinas PUPR Tubaba, dan ternyata PUPR membantah pernyataan Nur Edi tersebut, dan akan terus menelusuri kebenarannya. (JAU/KIS)