Lampung Utara – Dari berbagai kandidat yang cocok menduduki jabatan Kursi BE 2 J, mencuat nama Imam Syuhada, politisi dari partai NasDem.
Nama Imam Syuhada digadang-gadang berkompeten mendampingi Budi Utomo yang saat ini kondisi kesehatannya dianggap tidak begitu maksimal menjalankan pemerintahan.
Ini dikemukakan oleh, Hasnizal mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Lampung Utara (Lampura), saat ditemui dikediamannya, kamis (26/08)
Bukan tanpa alasan Hasnizal mengajukan Imam Syuhada untuk mendampingi Budi Utomo untuk menjalankan roda pemerintahan hingga akhir masa jabatan 2024.
Menurut Hasnizal Imam adalah politisi yang memiliki visi dan misi untuk melepaskan Lampura dari problematika yang sedang dihadapi Lampura saat ini.
“Imam memiliki konsepsi yang menurut saya visioner untuk memajukan Lampura,” Ujar dia.
Imam juga, kata Hasnizal, mampu membuka komunikasi kepada seluruh lapisan elemen.
“Kita ketahui Imam Syuhada mempunyai hubungan yang dekat dengan para legislator di DPRD Lampura, secara dia dua periode menduduki jabatan sebagai wakil rakyat dikabupaten ini. Wajar saja kalau anggota dewan memilih dia” Kata Hasnizal.
Selain itu, jelas Hasnizal, Imam Syuhada aktif dan mempunyai hubungan emosional dengan Budi Utomo, karena semasa Pilkada selalu turun menemui konstituen.
“Selain sebagai kader partai pengusung, Imam selalu turun menemani Budi Utomo saat berkampanye dimasa Pilkada 2018 silam,” Jelas Hasnizal.
Lampura ini, kata Hasnizal, sudah tiga kali menghadapi persoalan pemilihan kursi jabatan Wakil Bupati.
“Pertama zaman Zainal Abidin yang mendapingi Hairi Fasyah, kedua almarhum Paryadi yang mendampingi Agung Ilmu Mangkunegara, dan sekarang zaman Budi Utomo yang belum memiliki wakil,” Terang dia.
Hasnizal berharap kursi jabatan Wakil Bupati Lampura, dapat segera terselesaikan, sehingga opini liar di masyarakat tidak berkembang luas. Dimulai dari dibukanya komunikasi empat elemen yang berwenang menentukan siapa yang bakal menduduki kursi jabatan BE 2 J.
“Saat ini Tatib sedang digodok oleh DPRD Lampura, paling lambat minggu kedua September tahun ini selesai. Agar secepatnya fokus membenahi permasalahan yang kompleks di Lampura.” Pungkasnya. (KIS)