Lampung Utara||lensahukumnews.com Dari beberapa hal yang sempat menjadi bahan diskusi Budi Utomo dalam satu kesempatan, tidak satupun masukan dan komitmen yang sempat terjalin itu menjadi satu kebijakan yang strategis untuk direalisasikan, pasca Budi dinyatakan definitif menduduki kursi BE 1 J.
Ansori Saba, juga mengatakan kebijakan dan langkah strategis yang diambil Budi Utomo, Bupati Lampung Utara (Lampura) definitif, belum ada yang terbukti. Salah satu tokoh masyarakat Lampura ini menyatakan, kompleksitas permasalahan yang ada di Lampura, idealnya, diselesaikan secara kebersamaan.
“Lamputa ini persoalannya kompleks, semestinya diselesaikan secara bersama dengan menimbang pemikiran dan masukan dari berbagai pihak,” Kata Ansori Saba, dikediamannya, Minggu (24/01/21).
Dia menegaskan, jika Budi Utomo masih tetap kekeh berada di zona nyaman, dapat dipastikan Lampura akan semakin jauh tertinggal dari Daerah Otonomi Baru (DOB) di Lampung.
Sebagai contoh, jelas An’s Saba, sapaan akrab dirinya, dari hasil penempatan sejumlah pejabat baru yang menduduki eselon II, dinilai tidak tepat dan tidak akan mampu berbuat banyak memberikan terobosan di Lampura.
“Saya sendiri tidak menyangka jika sejumlah pejabat yang menduduki eselon II saat ini, sepertinya, bukanlah sosok yang tepat membidangi persoalan di instansinya.” katanya.
Pada Prinsipnya, ujar An’s Saba, latar belakang, kredibilitas, wawasan, koneksi, maupun pengalaman seseorang menjadi dasar yang utama untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi pejabat tersebut.
“Kenyataannya, dalam penunjukan pejabat yang melalui sejumlah agenda seleksi terbuka itu terkesan hanya menggugurkan kewajiban administratif semata. Hasil akhirnya, tetap atas saran, hembusan, masukan serta kepentingan kelompok saja,” Tukas An’s Saba.
Jika kebijakan dan langkah strategis ini menjadi pilihan Budi Utomo, jelas An’s Saba, dapat dipastikan Lampura akan kolaps.
” Ya jangan sampai terjadi, kalau tidak mau kabupaten yang kita sayangi ini terjerumus dalam pengambilan keputusan yang tidak tepat. Lebih baik di-merger saja kabupaten ini dengan kabupaten yang notabene cucu dari kabupaten kita,” Tegasnya.
Meski demikian, tambah An’s Saba, sikap apatisnya ini merupakan Paradoks, dengan harapan Lampura bisa lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Budi Utomo.
“Kritiski ini, bukti cinta saya kepada Lampura, serta ungkapan sayang untuk Budi Utomo” Pungkasnya. (kis)