Lampung Utara||Lensahukumnews.com
Gerakan Petani Singkong Lampura (mereka menamakan dirinya), Gabungan dari para Petani Singkong Kabupaten Lampung Utara menggelar Aksi demo ke PT. Sinar Laut Kalicinta, Rabu (21/10)
Aksi demo yang diikuti oleh ratusan massa tersebut memulai aksinya dari simpang empat Talang Batin Kompi menuju Pabrik Singkong Sinar Laut Kalicinta.
Dalam aksi tersebut, petani menyampaikan tuntutan terhadap pihak pabrik karena dinilai harga singkong di Lampung Utara saat ini sangat rendah dengan Refraksi/potongan yang tinggi dan sangat merugikan petani singkong Lampura.
“Harga singkong terlalu murah, bahkan saat ini petani singkong menjerit tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sementara pabrik dengan sepihak bisa naik turun kan harga semau mereka” ujar Rizky Apriansyah Abung,S.Pd selaku Koordinator aksi I
Dalam aksi tersebut massa meminta seluruh pabrik Singkong di Lampung Utara untuk menaikkan harga Rp. 1000/ kg minimal sampai Rp. 1.400/kg dengan potongan di bawah 14%, sempat memanas, dikarenakan pihak pabrik belum mampu memberikan jawaban atas tuntutan mereka. Dengan diwarnai saling dorong pintu pabrik antara polisi dan pendemo, sampai massa meminta pihak kepolisian untuk menghadirkan Ketua DPRD Lampung Utara dan Pihak Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.
Setelah sempat menunggu setengah jam,
Ketua DPRD Lampung Utara, Romli, A.Md bersama Kadis Perdagangan, Hendri, S,H, MM dan kadis Pertanian, Sopiyan hadir menemui Massa.
Setelah terjadi negosiasi yang alot, Bersama Perwakilan Sinar Laut dan Pemda diputuskan bahwa tuntunan massa akan ditindak lanjuti kepada pimpinan pusat, pada Selasa(27/10) mendatang akan terjadi perubahan harga.
Massa belum ingin membubarkan aksi mereka, karena menghendaki keputusan atas tuntutan mereka harus diambil saat itu juga.
Akhirnya Ketua DPRD Lampung Utara menjamin akan terus memperjuangkan aspirasi massa dan berjanji apabila tuntutan tersebut tidak terealisasi maka dia akan memimpin langsung aksi lanjutan.
“saya atasnama Ketua DPRD Lampung Utara, apabila selasa mendatang tuntutan ini belum terpenuhi maka saya langsung memimpin aksi bersama kalian” jelas Romli,A.Md
Setelah penandatanganan kesepakatan berisikan tuntutan tersebut ditandai tangani Ketua DPRD dan Perwakilan Pabrik serta Forkopimda akhirnya massa membubarkan diri(*)