Tulisan ini bertujuan untuk mengajak kita bersirnergi melawan kepunahan, iya kepunahan. Jika kita terus mengabaikan himbauan pemerintah tentang bahaya wabah Covid-19.
Tetap menjaga jarak aman untuk memutus mata rantai penebaran wabah mematikan ini.
Tidak mustahil apa yang terjadi di film Walking Dead maupun World War Z akan terjadi di dunia nyata jika kita tidak mau menuruti himbauan dari pemerintah untuk tetap dirumah dan mengurangi aktifitas yang tidak penting diluar, karena apapun langkah yang diambil oleh pemerintah pastilah yang terbaik bagi masyarakatnya, kita bagian dari masyarakat dengan segala sumberdaya sebisa mungkin membantu pemerintah, bukan sebaliknya, sok tahu bahkan menjadi penggiat sosial media menghujat kinerja pemerintah.
Masalah anomali anggaran Covid-19 biar komisi anti rasua yang bekerja, toh jika ada
Pelaku Swim with the tide (mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi), itu bukanlah pemerintah yang melakukan tetapi oknum.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang konon menganggarkan biaya sebesar 32 miliar rupiah difokuskan untuk penangangan wabah virus Covid-19 bukan asal hitung, pasti berdasarkan pertimbangan, dan akan terus bertambah dengan limit tidak terbatas, karena belum ditemui cara yang efektif untuk menghentikan pandemi ini. Biarkan pemerintah fokus mencari solusi terbaik, kewajiban kita hanya mengikuti himbauan dan membantu pemerintah daerah jika mampu.
Bagi sebagian yang tidak begitu paham bahaya Covid-19, anggaran tersebut sangat besar, tapi bagi yang menyadari anggaran tersebut belumlah cukup dan harus ditambah. Sebagaimana diketahui gugus tugas Covid-19 memiliki garis komando dimana kepala daerah yang notabene menjadi kepala gugus tugas didaerahnya tidak memiliki kebijakan mengambil langkah keputusan, harus mendapat persetujuan satu level gugus tugas Covid-19 diatasnya.
Mari kita merubah cara berfikir, sebelum masa kepunahan benar-benar terjadi, tempatkan diri sesuai dengan profesi, jangan melewati batas yang ditetapkan, jangan menebar isu maupun kabar yang belum tentu kebenaranya, berharap saja pemerintah dapat segera menuntaskan wabah ini.(red)