METRO| Lensahukumnews.com
Kota Metro terus bersiap untuk menjadi Kota Literasi. itu ditandai dengan pengukuhan Bunda Literasi pada, Senin (9/3/2020) mendatang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro Syachri Ramadhan mengatakan pencanangan Kota Literasi di Metro sendiri adalah sebuah kebutuhan dari Kota yang menyandang predikat Kota Pendidikan sejak dulu.
“Tugas utama pemerintah adalah mendorong tumbuh kembangnya budaya literasi agar tidak terjebak pada seremonial semata,”ujarnya (6/3/2020).
Syachri menambahkan di Kota Metro sendiri 2019 di Kota Metro teradapat 69 Sekolah Dasar, 34 Sekolah lanjut tingkat pertama, 49 Sekolah lanjutan tingkat atas, dan 14 Perguruan Tinggi yang terdiri dari 11 Perguruan Tinggi Swasta dan 3 Perguruan Tinggi Negeri.

“Disamping itu juga terdapat 22 Rumah Pintar di masing-masing kelurahan, ada 12 Taman Baca Masyarakat atau Perpustakan Komunitas yang tersebar di 5 kecamatan,”ungkapnya.
Tahun 2019 lalu jumlah pengunjung langsung ke Perpusatakan daerah mencapai 118.865 orang. Metro juga dikenal sebagai Kota yang memiliki banyak penulis lokal yang telah melahirkan banyak karya serta tradisi diskusi.
Disamping itu berbagai program guna memperkuat kota literasi juga terus dilakukan seperti Penguatan Kapasitas SDM Penggiat Literasi melalui Kelas Menulis, Diskusi Serial Literasi, Pelatihan Perencanaan Program Kegiatan Rumah Pintar/Taman/Komunitas Baca yang ada, Pelatihan Pengelolaan Website dan Medsos Literasi (Jurnalistik Warga), Apresiasi/Penghargaan para Penggiat Literasi untuk berbagai Kreteria (Literasi Award) dan Literasi Camp.
“Pencanangan Kota Literasi sendiri adalah strategi memperkuat visi Kota Pendidikan yang telah ada sejak lama,”pungkas Syachri.(*)